Salah satu dampak psikologis yang timbul di tengah pandemi Covid-19 adalah psikosomatik, yakni suatu gangguan pikiran yang menimbulkan keluhan fisik tanpa memiliki penyakit. Kecemasan yang dipicu oleh berita-berita terkait Covid-19 juga bisa jadi penyebabnya. Bentuk kecemasan akibat ketidakseimbangan olah pikir dan rasa cemas yang berlebihan membuat tubuh merasakan gejala yang mirip dengan Covid-19, yaitu batuk-batuk, nyeri, agak meriang padahal suhu tubuh normal. Alhasil pandemi covid-19 bukan hanya mengancam kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.
Hal ini menggugah kreatifitas warga RW.10 Kelurahan Mojolangu untuk mengolah bentuk kegiatan bagi warganya agar tidak larut dan stres dengan situasi dan kondisi akibat pandemi. Stres ataupun cemas yang berlebihan dapat melemahkan imunitas. Untuk memanaj tubuh dan pikiran tetap sehat, warga dalam hal mendapatkan pemberitaan apapun berkomitmen untuk bersama-sama saling saring sebelum sharing, membangun komunikasi yang positif yang tak hanya sebatas orang yang di rumah dan melakukan kegiatan yang kreatif.
Baru-baru ini warga RW.10 bergerak bersama dengan segala keterbatasan mengadakan pelatihan pembuatan masker rajut. Ibu-ibu yang terlibat di dalamnya sangat antusias mengikuti kegiatan ini, tentunya dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Hasil pembuatan masker rajut dapat mereka manfaatkan untuk membantu kas warga guna kegiatan penanggulangan covid-19. Dengan semangat dan keikhlasan warga tentunya menjadi salah satu pendorong imunitas seluruhnya, sebab hidup tidak hanya tentang berharap yang terbaik, tetapi juga bagaimana seseorang mampu melihat hal yang baik dalam situasi sulit.